Ketika mendengar tentang kata “overclocking”, pikiran kebanyakan orang awam tentulah tertuju pada keruwetan membongkar sistem komputer yang memang kompleks, sedangkan sebagian yang lain akan membayangkan sosok seorang maniak komputer (lengkap dengan segala atribut aneh-nya) sedang membongkar komputer. Tentu saja hal-hal tersebut banyak yang tidak benar. Tulisan ini berusaha untuk memberi penjelasan yang lebih “membumi” mengenai dunia overclocking sekaligus mengajak kita yang masih awam untuk mengoptimalkan potensi tersembunyi komputer yang kita pakai sehari-hari dengan cara meng-overclock-nya. Selamat menikmati.
Pengenalan & pengertian overclocking
Overclocking sesuai namanya adalah memaksa clock sebuah peripheral, biasanya clock dari prosessor, lebih tinggi dari standarnya. Dalam perkembangannya overclocking tidak selalu harus berhubungan dengan kenaikan clock, tetapi juga ketika kita memaksa sebuah peri-peral bekerja lebih cepat dari stan- darnya. (clock : satuan frekuensi yang terjadi dalam 1 waktu, untuk di ketahui saja : Mhz prosesor di hitung dari FSB di kalikan faktor pengali, atau yang biasa di sebut multiplier. Contoh : Intel Pentium 2,66 Ghz = 20 x 133, di mana 20 adalah faktor pengali, sedangkan 133 adalah FSB dari prosesor tersebut).
Awalnya, orang melakukan overclocking hanya untuk mendapatkan sistem yang lebih cepat dari stan-darnya bahkan sampai mendekati sistem yang spesifikasi nya berada di atas sistem yang dia miliki. Tetapi dalam perkembangannya overclocking menjadi sebuah hobi, sebuah trend baru di dunia komputer. Overclocking tidak hanya bertujuan untuk mendapatkan sebuah sistem yang setara dengan sistem yang berada di atasnya tapi juga melampaui sistem tersebut. Bahkan sekarang ada trend di mana overclocking dipergunakan untuk mendapatkan sistem yang benar-benar di luar batas logika, atau bahkan jauh diatas kemampuan sistem tercepat yang telah ada.
Periferal komputer yang biasa dan umum dioverclock adalah clock dari prosessor, FSB prosessor, FSB mainboard, timing memori, FSB memori, clock memori dan core VGA, timing memori VGA. Tidak berhenti sampai di situ, masih ada perubahan pada voltase/tegangan pada pro sessor, memori, vga, & chipset agar dapat berjalan stabil pada sistem yang di overclock. Kenapa harus ada perubahan voltase/tegangan? Seperti yang kita tahu sebuah peri-feral komputer sekecil apapun pasti memerlukan daya listrik agar bisa bekerja/berjalan. Apabila kita menaikkan/merubah clock dari sebuah periferal jelas saja periferal tersebut membutuhkan daya yang cukup agar dapat bekerja/berjalan dengan stabil. Oleh sebab itu salah satu faktor penting dalam overclocking adalah suplai daya yang cukup dari penyedia daya, yaitu Power Supply.
Pengaruh dari sebuah periferal ketika dioverclock adalah membuat kinerja periferal tersebut lebih cepat dari standarnya dengan efek sam-ping suhu periferal lebih panas dari seharusnya, terjadi ketidakstabilan sistem, bahkan membuat periferal tersebut tidak mau bekerja. Hal-hal inilah yang membuat seseorang yang ingin mendalami overclocking segan untuk memulainya, padahal dalam overclocking ada tingkatan-tingkatannya sendiri. Kami membaginya menjadi 3 : Safe-Overclocking, Real-Overclocking, & Extreme-Overclocking yang cara & tujuannya berbeda-beda.
Kami akan memberikan cara singkat bagaimana mengoptimalisasi PC Anda dengan cara overclocking dengan efek samping sekecil mungkin dalam penggunaan komputer sehari-hari. Kami biasa menyebutnya dengan ‘safe-overclocking’ atau juga kadang disebut ‘optimalisasi’.
Safe-overclocking/ optimalisasi pada PC
Safe overclocking adalah pengoptimalan PC dengan aman tanpa memerlukan perubahan-perubahan atau alat-alat tambahan pada sistem yang telah ada. Untuk cakupan kali ini, kami hanya akan membahas komputer yang bersistem operasi Windows saja, dengan alasan ba-nyaknya software yang tersedia bagi sistem operasi ini dan juga dengan pertimbangan banyak yang memakai sistem operasi ini. Microsoft Windows yang kami bahas disini adalah Windows yang paling banyak dipakai oleh pemakai komputer, yaitu Windows XP.
Sebelum memulai overclocking, sebaiknya Anda telah mengetahui apa-apa saja yang terdapat dalam sistem Anda, apa jenis prosessor-nya, berapa FSB standarnya, berapa timing memori Anda, dan lain sebagainya. Untuk mengetahuinya Anda dapat melihat pada box penjualannya, atau bila tidak ingin repot sebaiknya gunakan software ‘Hardware diagnostic’ yang gunanya untuk menginformasikan periferal apa saja yang terpasang di sistem Anda. Variasi dari software tersebut ada banyak, tapi kami biasanya menggunakan Sisoftsandra, atau Everest Home Edition yang bisa di download di www.lavalyst.com.
Patut diperhatikan sebelumnya bahwa tidak semua mainboard punya dukungan overclocking lewat BIOS. Untuk mengetahui apakah mainboard Anda mendukung fitur overclocking (dalam konteks ini adalah Safe-Overclcoking), Bacalah manual mainboard Anda, di bagian BIOS, apakah terdapat pengaturan terhadap clock speed prosesor, fsb prosesor, timing prosesor. Bila ti-dak ada, ada alternatif lainnya yaitu menggunakan software overclocking (beberapa merek mainboard mempunyai software overclockingnya sendiri, dan biasanya bila ada software overclocking maka BIOSnya pun mendukung overclocking). Software-software yang biasa digunakan untuk mengoverclock adalah ClockGen yang bisa didownload di www.cpuid.com.
Cara kerja ClockGen adalah de-ngan mengakses langsung IC pembangkit clock di mainboard. Tetapi software ini hanya bisa untuk menaikkan clock saja, tidak bisa merubah timing memori. Oleh karena itu kami tidak akan membahas ClockGen lebih lanjut karena fokus kita kali ini adalah pada FSB memori terhadap FSB prosesor dan timing memori saja.
Setelah kita tahu apa isi dari sistem yang di pakai & juga BIOS mendukung fitur overclocking, sekarang kita harus tahu settingan apa sajakah yang harus diubah agar komputer kita berjalan secara optimal. Untuk konteks optimalisasi kita hanya akan me-ngubah settingan dari FSB memori terhadap FSB prosesor dan timing memori tanpa mengubah voltase dari memori maupun prosesor.
Sistem yang berbasiskan Intel berbeda cara optimalisasinya dengan sistem yang berbasis AMD. Disini kami akan memberikan garis besarnya bagaimana optimalisasi terhadap kedua sistem tersebut dalam lampiran tersendiri.
Walaupun kami yakin optimalisasi yang dilakukan tadi benar-benar bisa diaplikasikan tanpa adanya masalah, tetapi untuk pencegahan saja apabila komputer mengalami hal yang tidak beres, seperti misalnya tidak mau booting, atau komputer tiba-tiba restart ketika loading Windows (loading Windows gagal), atau juga kita mendapatkan pesan error saat masuk ke Windows maka lakukan langkah-langkah berikut :
Bila komputer tidak mau booting dan mengeluarkan bunyi panjang-panjang itu artinya settingan memori yang dimasukkan tidak sesuai dengan memorinya (memori tidak mau berjalan dengan settingan tersebut). Pemecahan dari masalah ini adalah coba kita matikan total komputer (langsung dari stavolt atau listrik utamanya, tunggu 1 menit dan hidupkan kembali, bila masih mati dan berbunyi maka kita harus mematikan komputer tersebut dan membuka casingnya, cari jumper untuk clear-cmos (bisa dilihat di manual mainboard anda di mana letak jumper tersebut).
Bila komputer tiba-tiba restart ketika loading Windows atau ada pesan error ketika akan masuk Windows, penyebabnya bisa macam-macam. Apabila Anda melakukan overclock terhadap prosessor maka bisa jadi listrik/voltase yang dibutuhkan oleh prosessor tidak cukup, coba untuk mengembalikan clock prosesor tersebut. Apabila permasalahan yang sama masih terjadi juga maka coba untuk mengembalikan settingan kembali seperti keadaan semula. Caranya de ngan kembali masuk ke BIOS, lalu pilih [Load Optimized Defaults].
Ketika kita mengalami masalah pada saat harus mengembalikan keadaan ke kondisinya semula, itulah saatnya kita mengetahui bahwa periferal yang kita gunakan sudah optimal. Safe-overclocking tidak akan berhasil di sini. Anda harus naik ke ‘level’ berikutnya,Real-Overclocking. Disini penambahan voltase adalah hal wajib, penggantian periferal juga bisa merupakan sebuah pilihan tepat. Kapan ‘le-vel’ Extreme-Overclocking tercapai? Bila sebuah komputer tidak lagi pada settingan standar se-perti komputer normal, maka ti-dak lagi bisa berjalan sehari-hari tanpa menggunakan pendingin yang lebih bagus, dan Anda tentunya akan merasa bahwa itu semua masih belum cukup. Dan yang pasti Anda masih menginginkan lebih dari hasil sebe-lumnya.
Pengujian safe-overclocking
Setelah kita melakukan optimalisasi pada PC sekarang waktunya untuk pengujian. Kenapa kita butuh pengujian? Karena kita harus memastikan sistem tersebut berjalan tanpa masalah. Pengujian juga dilakukan apabila kita ingin mengetahui berapakah kinerja yang didapatkan dari hasil optimalisasi tersebut.
Prime95 fungsi sebenarnya adalah mencari bilangan prima yang baru dengan cara menggunakan secara maksimal tenaga prosessor dan memori kita. Software ini rentan error apabila sistem kita berjalan ti-dak stabil. Hal ini disebabkan karena ketika menghitung dan mencari bilangan prima, bila menemui kesalahan sedikit saja maka program ini akan menolak untuk melanjutkan. Hal inilah yang menyebabkan Prime95 digunakan oleh overclocker untuk menguji kestabilan sistem mereka setelah di overclock. Prime95 yang biasanya digunakan adalah versi 22.1.2. Untuk mendapatkannya silahkan download di alamat www.mersenne.org/prime.htm.
Download program tersebut di komputer anda. Berikut ini adalah langkah-langkah penggunaannya :
Install software Prime95 dan jalankan aplikasi tersebut.
Pilih menu [Options] lalu klik pada [CPU].
Setting [Daytime Available Me-mory] & [Nightime Available Memory] dengan nilai setengah dari jumlah memory utama yang terpasang (Contoh : Anda mempunyai RAM dengan kapasitas 512 MB, maka kedua kolom tersebut diisi 256 MB), lalu klik [OK].
Pilih lagi menu [Options] lalu klik pada [Torture Test] dan biarkan pengujian berjalan selama 24 jam.
Bila terdapat error, pertama kali yang harus Anda lakukan adalah menyetting timing memori kembali seperti keadaan semula. Bila masih ada error, lakukan [Load Optimized Setting] pada menu BIOS.
Sebenarnya pengujian yang pa-ling penting adalah pengujian yang dilakukan dengan real-life application, dengan aplikasi yang biasa kita gunakan sehari-hari. Contohnya, apakah kita dapat mendengarkan musik sambil mengerjakan tugas kantor/kuliah/sekolah tanpa masalah, memainkan game favorit tanpa masalah, membuka file gambar dan mengeditnya dengan software gambar juga tanpa masalah? Dengan teknik optimalisasi yang barusan kita lakukan seharusnya sistem yang kita gunakan berjalan stabil dan dengan kinerja yang lebih tinggi dari sebe-lumnya (tidak ada jaminan 100% bahwa semua sistem dapat berjalan dengan stabil).
Dalam konteks optimalisasi/safe-overclocking yang baru saja kita lakukan maka dapat dijabarkan dari keuntungan & kerugiannya :
Keuntungan :
Kinerja sistem lebih tinggi dari sebelumnya tanpa mengeluarkan biaya.
Menambah pengetahuan tentang hardware.
Mengerti bagaimana mengatasi masalah pada komputer.
Kerugian : Hampir tidak ada, kecuali waktu yang disisihkan untuk optimalisasi ini.
Keuntungan & kerugian yang didapat dari overclocking
Kenapa kerugian yang timbul ti-dak berhubungan dengan hardware di sistem Anda? Karena yang kita lakukan hanyalah optimalisasi setting. Kenapa dari pabriknya sebuah periferal tidak di setting seperti itu? Kompabilitas adalah masalah utamanya. Seperti yang kita tahu, sebuah periferal yang sama (contoh-nya memori) di buat oleh pabrik yang berbeda, agar tidak terjadi masalah di kemudian hari terhadap produk yang mereka buat. Maka biasanya mereka membuat settingan pada periferal tersebut ke settingan yang paling aman/rendah. Berdasarkan pengalaman kami, periferal-periferal tersebut dapat disetting lebih tinggi tanpa ada masalah sama sekali. Inilah mengapa Safe-overclocking bisa & gampang untuk dipraktekkan langsung.
Lebih lanjut tentang overclocking
Setelah kita melihat contoh tadi, mungkin sekarang Anda bertanya-tanya apakah yang sebenarnya kita lakukan tadi? Yang kita lakukan tadi adalah memperbesar aliran data antara prosesor – chipset – memori pada sistem Intel atau prosesor –memori pada AMD dan memperpendek waktu akses memori terhadap data yang sedang di olah, sehingga aliran data yang ditransfer lebih cepat. Mengapa hal seperti itu bisa dikatakan overclocking, se- dangkan tidak ada kenaikan clock prosesor?
Seperti yang telah kami kemukakan sebelumnya, bahwa overclocking itu pada dasarnya adalah membuat sistem yang kita gunakan saat ini berjalan lebih cepat dan stabil dari sebelumnya. Dan teknik yang baru dijelaskan adalah teknik yang paling mudah untuk dilakukan tanpa adanya resiko yang sampai merusak hardware Anda yang tentunya bisa merugikan. Perlu diperhatikan pula sewaktu meng-overclock tetap harus hati-hati.
Overclocking saat ini sebenarnya sudah mulai didukung oleh hampir semua produsen-produsen peri- feral komputer, yang dipelopori oleh salah satu produsen mainboard dari Taiwan sejak 1993. Mungkin bagi Anda yang sudah memakai kompu-ter sejak dulu masih ingat bagaimana susahnya untuk merakit sendiri sistem yang telah kita beli karena harus merubah jumper di mainboard agar mainboard mengenali prosesor yang kita pakai. Tapi sekarang produsen sudah membuat agar settingan tersebut bisa dilakukan dari BIOS saja, tanpa harus menyentuh mainboard sama sekali, bahkan pada beberapa produsen sudah memberikan settingan untuk mengubah voltase/tegangan untuk periferal di dalamnya. Inilah celah bagi para overclocker untuk memudahkan mereka meng-overclock sistem mereka, hingga produsen mainboard pun membuat software overclock Under-Windows yang bisa digunakan tanpa harus masuk ke BIOS.
Hal yang juga di lihat oleh para overclocker biasanya kualitas peri-feral. Contohnya seperti pabrik pembuat mainboard, pabrik pembuat kapasitor-kapasitor yang terdapat dalam mainboard, pabrik pembuat serta seri chip yang digunakan oleh memori, tanggal dan seri tertentu dari sebuah prosesor, tanggal pembuatan sebuah VGA, dan masih ba-nyak lainnya. Hal-hal seperti di atas sangat mempengaruhi overclocking yang akan dilakukan. Kenapa se-perti itu? Kami akan jabarkan sedikit beserta contohnya :
Kita ambil contoh mudah pada prosessor. Mengapa pada tanggal dan seri-seri tertentu prosesor tersebut bisa di overclock lebih tinggi dari seri lainnya? Sebuah prosesor terdiri dari core dan board tempat meletakkan corenya, kedua hal tersebut mempengaruhi kualitas akhir dari sebuah prosesor yang di produksi. Satu kali proses produksi bisa terjadi kualitas keduanya bagus, maka seluruh prosesor yang dibuat pada tanggal tersebut berkualitas sangat baik. Tapi apabila hanya salah satu dari kedua hal tersebut yang bagus maka kualitasnya bagus. Begitu juga ketika proses produksi keduanya kurang begitu bagus maka kualitasnya bisa di bilang rata-rata. Kenapa pada suatu saat proses produksinya bisa bagus pada saat lainnya hanya rata-rata? Hal itu terkait dengan cara sebuah pabrik prosesor membuat produk mereka. Biaya untuk membuat prosesor tidaklah kecil. Selain itu yang mempengaruhi adalah dari cara pembuatan. Sebuah prosesor di buat menggunakan intensitas sinar laser yang ditembakkan sedemikian rupa sehingga terbentuklah prosesor seperti yang kita lihat sekarang.
“Pada saat-saat tertentu dari proses produksi prosesor tersebut terkadang laser kurang fokus sehingga hasilnya kurang sempurna. Inilah yang menyebabkan kenapa ada prosesor sangat bagus (kami menyebutnya prosesor “gold”) dan ada yang rata-rata. Untuk mengetahui perbedaan kualitas dari setiap prosesor tersebut biasanya kami mencoba satu per satu prosesor dengan tanggal dan seri yang berbeda atau biasa disebut batch code”.
Contoh lainnya yang gampang juga di lihat dari pabrik pembuat mainboard/periferal lainnya. Kenapa bisa begitu? Karena bila sebuah pabrikan selalu membuat board yang berkualitas maka pabrikan tersebut akan selalu terkenal akan kehandalan produk mereka. Yang bisa kita lihat ada beberapa produsen yang khusus menciptakan mainboard untuk overclocker. Produsen tersebut dari awal memang mengkhususkan diri membuat produk untuk para overclocker. Kualitas komponen dalam mainboard mereka adalah komponen kelas atas, fitur dari BIOS mereka sangat mendukung overclocking, karena merekalah yang pertama kali di dunia mengenalkan inovasi mainboard tanpa jumper, semua bisa di atur cukup dari BIOS. Seperti yang telah di bahas sebelumnya, fitur dari settingan FSB, voltase/tegangan, timing memori bisa de- ngan gampangnya di ubah dari BIOS. Sehingga kita bisa meniru settingan dari sebuah sistem yang sama tetapi spesifikasinya lebih tinggi dari sistem kita.
Itulah celah yang digunakan oleh overclocker untuk meng-overclock sistem mereka. Apapun cara akan mereka jalani demi mendapatkan sebuah sistem yang lebih tinggi dari yang lain hanya demi kepuasan batin saja. Untuk saat sekarang, overclocking belum bisa untuk dijadikan pekerjaan. Tetapi salah satu dampak dari overclocking yaitu pengetahuan tentang hardware dan cara perbaikannya bila ada kerusakan pada hardware tersebut bisa menempatkan kita sama dengan seorang teknisi komputer yang handal.
Overclocking bukanlah sesuatu hal yang menakutkan, Anda hanya perlu mengetahui sedikit karakter dari sebuah periferal dan bagaimana cara mengoptimalkannya secara benar, itu saja. Semakin sering Anda berhadapan dengan hal tersebut & memecahkan permasalahan yang terjadi, maka overclocking sama mudahnya dengan menginstall software. Overclocking menurut kami adalah dampak dari adanya komputer di tengah-tengah kita. Karena komputer ada hacker, karena komputer juga ada overclocker. Dengan cara & minat yang berbeda tapi dengan maksud sama, yaitu menggunakan komputer mereka lebih dari sekedar ‘mesin hitung’ atau ‘mesin tik’.
Dalam artikel ini akan diuraikan mengenai pengenalan awal serta dasar-dasar optimalisasi komputer dan overclocking. Pembahasan yang kami uraikan disini berupa panduan langkah demi langkah yang wajib dilakukan untuk proses overclocking. Untuk edisi 1 ini baru kami sampaikan tahapan pertama yaitu pengenalan dan analisa hardware yang paling berpengaruh untuk optimasi sistem dan overclocking (processor, display card, power supply, dan memory), secara singkat. Untuk penjelasan lebih detail akan kami uraikan pada artikel khusus selanjutnya. (Panji)
Agar mendapatkan hasil yang optimal, kita harus melewati tahap demi tahap proses overclocking secara benar. Namun saat kita melakukan optimalisasi dan overclocking, seringkali kita tidak sabar dan langsung berharap akan mendapatkan hasil istimewa dalam jangka waktu yang sesingkat mungkin. Kita tidak pernah mencoba mencermati tahapan-tahapan yang harus dilalui sebelum melakukan overclocking, karena sesungguhnya keseluruhan proses tersebut sangat berpengaruh besar terhadap hasil optimalisasi yang kita peroleh. Biasanya tanpa step-step yang jelas dan banyak berpikir, kita langsung saja masuk ke BIOS, menaikkan FSB (Front Side Bus), menaikkan voltase, utak atik sana sini untuk mencari settingan tercepat dan sebagainya. Alhasil kinerja sistem bukannya meningkat namun justru kesetabilan yang menjadi korban. Jikapun ada peningkatan hasilnya masih jauh dari harapan. Efek yang ditimbulkan dari overclocking asal-asalan tersebut, komputer menjadi sering hang, restart, blue screen, dan timbul berbagai masalah lain semacamnya. Sehingga banyak yang mengeluh bahkan menganggap overclocking adalah “momok” yang hanya membuat komputer menjadi tidak stabil, panas, dan gampang rusak. Sebetulnya proses optimalisasi komputer, terlebih overclocking itu harus melalui tahapan demi tahapan yang benar dan tidak asal-asalan agar hasil yang didapatkan memuaskan atau sesuai harapan. Karena dengan optimalisasi dan overclocking yang tepat dan benar, mampu membuat komputer dengan spesifikasi sangat tinggi sekalipun sanggup dikalahkan dengan mudah menggunakan komputer yang memiliki spesifikasi diatas kertas jauh berada dibawahnya. Bukan hanya dikalahkan dalam hal kecepatan, namun juga dalam hal kestabilan dan kehandalan mengatasi aplikasi-aplikasi berat. Dari sini kita mencoba memahami bahwa seni overclocking bukan hanya berusaha meningkatkan kinerja dan kecepatan saja, namun juga menjaga bahkan meningkatkan durabilitas atau kestabilan sistem. Untuk itu pada artikel kali ini kami berusaha memberikan panduan tahap demi tahap yang harus kita lakukan dalam proses optimalisasi dan overclocking, yaitu :
Dalam tahap ini kita berusaha memahami setiap komponen yang ada pada sistem kita, satu persatu kita pahami karakteristiknya, kemampuan optimal dan maksimalnya. Hal ini sebetulnya sangat penting bagi mereka yang hendak merakit sebuah sistem. Karena seperti telah diutarakan diatas, sistem dengan pemilihan hardware yang “tepat” dengan harga jauh lebih murah, mampu memiliki kinerja, dan kestabilan jauh diatas sistem dengan harga dua atau bahkan tiga kali lipat darinya. Lalu bagaimana mungkin ini bisa terjadi ? Ini semua tampak aneh, tapi ini bukan omong kosong, karena yang paling penting dari pemilihan komponen hardware adalah “keseimbangan” kinerja. Dalam arti sistem yang di bangun benar-benar mampu memberikan kinerja yang sesungguhnya. Apakah yang dimaksud dengan “kinerja sesungguhnya” ? Yah ini adalah kinerja hardware optimal, karena label, kemasan, dan seri suatu produk belum tentu menggambarkan kinerja optimalnya. Baik itu processor, display card, memory, dan sebagainya, semua tidak dapat kita bandingkan kinerja optimalnya hanya dari “nama, label, dan typenya”. Karena semakin baru keluaran barangnya, semakin tinggi angkanya, dan semakin besar serinya, belum tentu itu menggambarkan kemampuannya yang semakin besar. Lalu bagaimana kita bisa mengetahui kinerja ‘optimal’, atau kinerja sesungguhnya ? Berikut ini akan kami berikan gambaran awal untuk memahaminya :
PROCESSOR:
-CORE adalah die dari processor, masing masing seri memiliki code name tersendiri. Dengan mengenal code core processor, kita dapat mengenali type processor, FSB, ukuran cachenya, teknologinya, dan informasi penting lainnya. Untuk itu, agar kita bisa lebih memahami dan lebih mengenal tentang processor, mari kita berbicara soal core dan code corenya, jangan pernah lagi terjebak pada penamaan resmi dari produsen processor. Penamaan seri dari pihak produsen belum tentu menunjukkan kinerja dan potensi sesungguhnya, bahkan cenderung membingungkan dan menjebak. Dengan pemahaman code name core kita akan lebih jeli menentukan processor mana yang terbaik dan memiliki potensi overclocking terbesar. Sebagai contoh : FX 60 memiliki jenis core yang sama dengan X2 4400+ (Toledo) padahal harga yang ditawarkan dua kali lipat lebih mahal, dan tentu masih sangat banyak contoh-contoh lainnya. Dengan pengenalan core kita dapat banyak menghemat biaya karena mendapatkan barang yang jauh lebih murah dengan kinerja tidak jauh berbeda.
-CLOCK Processor seringkali membingungkan kita, untuk itu jangan pernah menilai kinerja processor dari clock (Ghz / Mhz) speednya. Sering kita terjebak dengan angka clock “GHz / Mhz” dari processor. Namun sebetulnya hal itu sangat-sangat salah, dan sangat-sangat tidak relevan lagi untuk kita jadikan patokan kinerja. Sebagai contoh, beberapa orang kebingungan dengan processor keluaran lama dengan clock 3000Mhz / 3Ghz, tapi kenapa justru processor baru-baru sekarang hanya memiliki clock yang lebih rendah (1.8Ghz, 2.4Ghz). Lebih parahnya lagi, kadang beberapa orang justru menganggap hal ini sebagai penipuan. Mungkin untuk jaman Pentium I, Pentium II, Pentium III, AMD K6 , dan processor-processor sebelumnya, kecepatan clock masih bisa dijadikan patokan, tapi sekarang tidak bisa lagi. Hal inilah yang semakin memusingkan ‘end-user’ karena kinerja processor yang semakin samar dan tidak jelas, karena penamaan seri yang sangat beraneka ragam dan tidak mudah dipahami. Hal ini dikarenakan Intel juga mulai menggunakan patokan kinerja, tidak lagi berdasarkan clock, yang sebelumnya telah dipelopori AMD. Tentu anda masih ingat saat Athlon XP 1700+ dengan clock 1463Mhz. Hal ini akan kita bahas lagi lebih dalam pada edisi khusus processor. Namun untuk memudahkan anda, sebagai patokan kasar dan gampang, jika kita hendak membeli processor, sebaiknya kita mencari clock yang “terendah” dengan teknologi atau type processor yang “terbaru”. Biarpun clocknya tampak lebih rendah, bila itu merupakan type terbaru, pasti kinerja yang ditawarkan akan lebih menjanjikan untuk anda, dan dijamin anda tidak akan salah pilih, atau kecewa dengannya.
-CODE seri processor, atau batch code produksi processor, kadang juga menjadi sangat penting untuk mendeteksi seri ‘Gold-Batch’ dari type processor tertentu. Karena kualitas processor untuk type dan seri yang sama bisa beragam. Lalu apa itu ‘Gold-Batch’? Penjelasan sederhananya begini, ratusan keping processor dengan teknologi yang sama, meskipun seri kecepatannya berbeda, dicetak dalam satu tempat cetakan yang sama yaitu “wafer” (wafer adalah lempengan bundar sebagai tempat cetakan processor). Disini processor yang berada di posisi tengah wafer tersebut diyakini cenderung memiliki kemampuan lebih tinggi, karena akurasi fokus sinar proyeksi ke silikon lebih tepat pada bagian tengah wafer tersebut. Dari prosessor yang dihasilkan tersebut dilakukan pengujian awal, dan biasanya selisih kinerja dari pengujian itu dibuat jenjang variasi kecepatan processor di pasaran. Sehingga, processor dengan kecepatan berbeda bisa saja dia berada pada cetakan yang sama. Untuk itu selisih kinerja “optimalnya” sesungguhnya sama juga, hanya saja pada lempeng PCB processor diberikan “FID” atau pengatur untuk menentukan clock speed yang dia jalankan pada kondisi standard. Kadang pada awal-awal produksi suatu type processor baru, satu lempeng wafer digunakan untuk satu seri yang sama, sehingga ada kemungkinan processor dengan kualitas tertinggi bisa dijual pada seri tersebut, dan seri-seri inilah yang code produksinya kemudian kita sebut “Gold-Batch”. Untuk mencari processor mana yg berada di posisi itu, ada batch code tertentu yang dapat ditelusuri, processor-processor pilihan dengan code-code istimewa tersebut yang biasa dicari oleh para overclocker. Istilah ‘Gold-Batch’ ini hanya untuk mempermudah menginisiali processor-processor tersebut. Setelah mengenal type dan batch CPU, anda perlu mengetahui dan mengenal batas maksimum kecepatan yang bisa dilampaui oleh CPU anda tersebut.
Jumat, 27 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
lo kapan masuk daftar ini ji???
BalasHapushehehehe
Makasih gan sudah berbagi ilmunya
BalasHapusmoga bermanfaat dan ilmu bertambah