Social Icons

Pages

Senin, 31 Mei 2010

Kepulauan berbentuk hati di Croasia



Kepulauan berbentuk hati di Croasia

Apa ada yang bisa lebih baik liburan romantis di sebuah pulau berbentuk hati di lepas pantai Kroasia, lengkap dengan perbatasan pantai berpasir? Pulau ini sekarang dikenal sebagai "Pulau Lover, tapi bahkan pemilik pulaunya tidak menyadari betapa sempurna berbentuk hati itu sehingga pulau itu benar-benar dibanjiri dengan permintaan dari orang-orang yang melihatnya dari situs online .
















Last Call, Film Horor Interaktif Pertama di Dunia !!



Teknologi film di bioskop yang terakhir kami dengar adalah tentang film Avatar yang sudah berteknologi 4D yang diputar di Korea, kira-kira apalagi yah?

Last Call adalah sebuah film horor pertama di dunia yang bersifat interaktif yang artinya alur cerita di film akan disesuaikan dengan keinginan penonton. Nah loh!!!



Iya, jadi Last Call sebagai sebuah film horor mempunyai alur tergantung dari apa yang diinginkan para penontonnya melalui ponsel.

Yang harus dilakukan adalah mendaftarkan nomor ponsel mereka dan pada saat film dimulai, ponsel bisa digunakan untuk mengatur alur cerita.

Contohnya di video yang ada, sang korban sedang dikejar oleh pembunuh, kemudian dia mengambil telpon dan menelpon anda secara langsung dan berbicara serta menanyakan kemana harus lari dan sebagainya.

Jika anda mengatakan lari ke kiri maka sang korban akan mengikuti perkataan anda. Keren engga tuh??

Masih bingung? Nonton aja filmnya diatas. 
Kalau engga salah film interaktif seperti ini sudah ada tetapi kalau tidak salah bukan untuk di bioskop, melainkan TV.

Yang membuat kami masih bingung, apakah ini bisa dilakukan oleh semua orang atau hanya satu orang saja untuk berinteraksi dengan film tersebut karena tidak bisa membayangkan bila yang satu bilang harus ke kiri dan satu lagi ke kanan.

Foto Keindahan dari perut bumi





Ini adalah merupakan foto yang sangat menawan dan menakjubkan dari sebuah fenomena alam indah yaitu letusan- erupsi gunung The Eyjafjallajökull di Islandia yang merupakan pulau terbesar kelima di dunia.

Letusan yang saat ini masih terjadi membuat sebanyak 500 orang yang tinggal disekitar gunung berapi yang masih aktif tersebut mengungsi dengan dibantu oleh Palang Merah Internasional. Keindahan yang sekaligus menjadi ancaman yang bisa merenggut banyak nyawa. Fenomena alam seperti ini menjadikan kita lebih mengerti dan mengagumi keindahan dari Maha Karya Sang Pencipta Alam semesta yang juga sekaligus mencuptakan dan mengatur kehidupan kita semua.








The Space-Age Car, Mobil Yang Bisa Berbicara Dengan Kendaraan Lain !!

Oke, itu tidak cukup dilipat sebagai kendaraan angkasa dengan tokoh kartun George Jetson saat dia ke kantor. Tapi konsep mobil EN-V, ‘mobil solusi’ GM’s untuk masa depan, mungkin akan masuk ke lobi apartemen. The space age electric car telah dirancang untuk menghindari kecelakaan dengan secara otomatis mendeteksi mobil-mobil lain berbicara dan berkomunikasi dengan mereka.

General Motors dan SAIC mitra Cina-nya yang memamerkan di ‘Electric Networked-Vehicle’ kemarin di showroom bersama mereka di Shanghai Expo, yang akan dibuka umum 1 Mei dan berlangsung selama enam bulan. EN-V, adalah usaha terbaru GM untuk memoles masa depan, perusahaan ramah lingkungan dan mencurahkan citra.






Pembuat mobil dalam proses mencegah runtuhnya Hummer setelah kesepakatan untuk menjualnya ke pembuat alat-alat berat Cina. Produsen mobil Detroit berharap helm berbentuk kendaraan akan membantu membuatnya sebagai pemain penting dalam kendaraan hemat bahan bakar setelah bangkit dari kebangkrutan pada Juli lalu.

GM tidak sendirian dalam melihat Cina sebagai lanskap utama untuk kendaraan perkotaan kecil. Daimler memperkenalkan Smart ultracompact di sini pada 2008, meskipun beberapa dari mereka dapat dilihat di jalan-jalan Shanghai. Konsep di belakang mobil sudah terlihat di Hollywood blockbuster film termasuk Minority Report dan I-Robot, yang dibintangi Will Smith.







Tempat Wisata Paling Bersih dan Murni di Dunia !!

Lokasi tempat wisata yang bagus, bersih dan nyaman 
di Dunia - Ini adalah tempat dengan lingkungan yang paling murni, air bersih, keanekaragaman hayati yang paling mengejutkan dan bahkan beberapa yang terbaik transportasi umum atau kesehatan-jelas hal-hal yang harus di bagian atas setiap segera-to-be expat pikiran.

1. Islandia

2. Swiss


3. Kosta Rika

Minggu, 30 Mei 2010

Death Metal

Death metal adalah sebuah sub-genre dari musik heavy metal yang berkembang dari thrash metal pada awal 1980-an. Beberapa ciri khasnya adalah lirik lagu yang bertemakan kekerasan atau kematian, ritme gitar rendah (downtuned rhythm guitars), perkusi yang cepat, dan intensitas dinamis. Vokal biasanya dinyanyikan dengan gerutuan (death grunt) atau geraman maut (death growl). Teknik menyanyi seperti ini juga sering disebut "Cookie Monster vocals".
Beberapa pelopor genre ini adalah Venom dengan albumnya Welcome to Hell (1981) dan Death dengan albumnya Scream Bloody Gore (1987). Death metal kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh band-band seperti Cannibal Corpse, Morbid Angel, Entombed, God Macabre, Carnage, dan Grave.
Kemudian era 2000'an, Death Metal berkembang sangat pesat. Banyak band-band jebolan aliran death metal menjadi pembaharu dalam musik metal. Band-band tersebut antara lain Inhuman Dissiliency, , Disavowed, Viraemia, Hiroshima Will Burn, Amon Amarth, Inveracity, The Berzeker, Dying Fetus, Condemned, dan masih banyak lagi.
Di Indonesia, genre ini diawali pergerakan dan perkembangan-nya di tahun 1990-an dengan band thrash metal Rotor di Jakarta. Pergerakkan utama Death Metal Indonesia berasal dari munculnya inisiatif oleh band Grindcore asal Malang, Rotten Corpse, yang menggarap untuk pertama kalinya (yang diketahui) musik Death Metal. Kemunculan dan permainan Rotten Corpse akan Death Metal merupakan pertanda dari lahirnya sebuah individu musik baru, bernama Death Metal. Beberapa band pioneer Death Metal lainnya di daerah lain, seperti Trauma dari Jakarta , Insanity dan Hallucination dari Bandung, Death Vomit dari Jogjakarta , Slow Death dari Surabaya, kemudian berkembang dengan band-band yang dianggap sebagai senior karena pengalamannya masing-masing seperti: Disinfected, Ancur, Plasmoptysis, dan Jasad dari Bandung, Siksa Kubur , Funeral Inception dari Jakarta dan Cranial Incisored Yogjakarta dan Semarang Grind Buto. Abysal ,PALASIK BUKITTINGGI (SUMATRA BARAT) Total Rusak dari BUKITTINGGI (Sumatera Barat). Blast Torment dari Padang,Praying For Suicide Tragedy dari BUKITTINGGI (Sumatera Barat),HATESTROKE dari Kediri, tentunya masih banyak lagi dan terus berkembang.,,,,,
Perkembangan musik Death Metal di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat baik. Diantaranya terusulkannya suatu forum pusat dari pecinta Death Metal Indonesia, yang bernama forum Death Metal Indonesia, yang bernama Indonesian Death Metal atau disingkat IDDM. Kemudian juga muncul Indogrind.net, GUBUG RIOT, staynocase, dan lainnya. Saat ini, band-band baru Death Metal akan menyuarakan 'suara-suara maut' dalam event metal. Band-band Death Metal di Indonesia sekarang antara lain Asphyxiate, Bleeding Corpse, Death Vomit, Kill Harmonic, Grind Buto, Infected Voice, Brain Ass, Hate Stroke, Sickmath dan sebagainya.
Perkembangan Death Metal Indonesia setelah terciptanya IDDM, merupakan sebagai indikasi dan peresmian kelompok-kelompok Death Metal di seluruh wilayah Indonesia untuk go on public atau menunjukkan diri mereka masing-masing pada publik. Seperti pada saat ini, banyak sekali kelompok/komunitas Death Metal Indonesia di wilayah mereka masing-masing yang sudah menunjukkan diri mereka di Internet. Komunitas-komunitas tersebut masih merupakan bagian dari Indonesian Death Metal/IDDM. IDDM merupakan salah satu web penghubung yang menjadi tempat bertukar pikiran maupun aspirasi hingga media untuk iklan / promosi album maupun merchandise. Komunitas-komunitas tersebut diantaranya adalah Malang Death Metal Force, Bandung Death Metal, Bekasi HORDE! Death Metal, Jogjakarta Corpse Grinder, Magelang Death Metal Militia, Sukoharjo Death Metal, Semarang Death Metal, Bali Death Metal sampai Samarinda Death Metal dan masih banyak lagi komunitas di seluruh Indonesia.
Beberapa subgenre death metal:
Technical death metal - Death Metal yang dikembangkan dengan nada-nada diatonis, merupakan perkembangan dari musik Death Metal ke yang lebih kompleks.
Melodic death metal - heavy metal dicampur dengan beberapa unsur Death Metal, misalnya death growl dan blastbeat
Progressive death metal - gabungan antara death metal dan progressive metal
Brutal death metal - Brutal Death Metal merupakan perkembangan dari Death Metal itu sendiri. Brutal Death Metal merupakan salah satu perkembangan yang berhasil menghasilkan perkembangan lagi di genre Death Metal. Brutal Death Metal menghasilkan Slamming-Gore Brutal Death Metal, Slamming-Groove Technical Brutal Death Metal, Slamming Goregrind, dan lainnya.
Deathcore - gabungan antara metalcore/groove metal dengan death metal, merupakan genre Death Metal yang lebih menjurus kepada musik Post Hardcore.
Death/Doom - gabungan antara doom metal dan death metal
Blackened death metal - Blackened Death Metal merupakan usul-usul yang dilakukan oleh band-band Death Metal yang ingin menggabungkan kembali unsur Black Metal pada Death Metal seperti yang terjadi pada Era Pertama Death Metal, di mana Death Metal masih tercium bau-bau Black Metal.

Asal Usul Notasi Musik

Kemanapun kita pergi menjelang Natal ini, kita akan selalu mendengar lagu-lagu Natal yang dialunkan, tetapi pernahkah tersirat dalam pikiran Anda pertanyaan, bagaimana asal usulnya dari Notasi Musik tersebut, sehingga kita di seluruh dunia dapat menikmati lagu yang sama dengan melodi yang sama.

Di Ugarit ditemukan beberapa tulisan persegi (dari th 1400 sM) yang menyanyikan lagu2 dalam bhs Huri, disertai sejenis notasi, tetapi tidak berhasil untuk di tiru atau di nyanyikan ulang.

Begitu juga tidak ada kepastian apakah bangsa Ibrani mempunyai suatu sistem notasi, memang telah di usahakan untuk menafsirkan tanda-tanda tekanan suara dari naskah Ibrani, sebagai bentuk notasi, tetapi ternyata tidak berhasil, sebab tanda-tanda tekanan suara itu lebih diperuntukan untuk mengucapkan daripada untuk musik, disamping itu tanda2 tersebut merupakan tambahan yang dibuat dari karya aslinya.

Dengan tidak adanya notasi musik yang dibakukan ataupun yang bisa ditulis, kita tidak akan bisa menyebar luaskan satu karya musik ataupun mewariskannya ke generasi penerus. Karena adanya notasi musik inilah, maka hingga saat ini kita masih bisa tetap menikmati hasil karya dari Bach, Mozart maupun Beethoven.

Siapa sebenarnya pencetus ide dari notasi musik barat modern seperti yang kita kenal sekarang ini? Pada abad ke sebelas (995-1050) seorang rahib dari ordo Benediktin yang bernama Guido dari Arezzo berusaha mengajarkan kepada siswa-siswinya untuk menghafal nada2 dari c-d-e-f-g-a. Karena ia sudah hafal dan sudah akrab di telinganya dengan "Ut Queant Laxis", lagu Kristen mengenai rasul Yohanes, maka ia menciptakan alat mnemonis:

UT-queant laxis
RE-sonare fibris
MI-re gestorum
FA-muli tuorum
SOL-ve pollutis
LA-biis reatum
Sancte Iohannes

Suku kata asli dari kata2 ke enam ungkapan ini telah bisa dijadikan nama nada: ut, te, mi, fa, sol, la. Hingga saat ini kita masih menggunakan sistem ini, hanya untuk kata UT telah dirobah menjadi DO dan setelah La masih ada tambahan Si.

Guido dari Arezzo inilah yang membebaskan ketergantungan manusia pada abad sebelumnya daripada tradisi oral yang turun menurun diwariskan. Karena adanya nada notasi musik inilah maka umat manusia sekarang ini bisa memiliki harta simpanan yang sangat besar berupa ratusan ribu karya musik mulai dari karya musik yang berat, sampai ke lagu2 yang sederhana sampai dengan simfoni2 yang rumit.

Melalui notasi ini pulalah, musik mulai bisa ditulis dan diajarkan dari lembaran musik, teori musik pun bisa di ikuti melalui notasi dengan mana lebih mudah untuk mempelajari sebuah lagu maupun intrument dari musik, dan mulai saat itu pula polifoni (lebih dari satu irama yang bisa dimainkan bersamaan) begitu juga dengan menciptakan keharmonian dalam nada musik maupun lagu.

Dari sekolah Notre Dame di Paris terciptakan motet. Motet adalah awal harmoni empat bagian soprano, alto, tenor dan bas. John C Hatton yang hidup diabad ke 18 (?-1793) telah menciptakan satu melodi yang lebih dikenal dengan nama "Duke Street", berdasarkan nama jalan tempat dimana ia tinggal di St Helen - Inggris. Ternyata melodi ini menjadi sedemikian populernya, sehingga bisa dinilai merupakan melodi yang paling banyak digunakan untuk menciptakan lagu pujian rohani.

Inilah antara lain puji2an yang menggunakan melodi dari "Duke Street": Almighty Father, Bless the Word* Forth in Thy Name, O Lord * From All That Dwell Below the Skies * I Know That My Redeemer Lives * Jesus Shall Reign* O God, Beneath Thy Guiding Hand* O Lord, Thou Art My God and King* Our Lord Is Risen from the Dead. Bagi mereka yang ingin mendengar melodi dari Duke Street silahkan berkujung ke http://www.cgmusic.com/workshop/mus_lm.htm

Yang menjadi pertanyaan saya, kenapa lagu2 Natal hanya indah untuk dinikmati menjelang saat2 Natal saja, setelah itu rasanya jadi hambar tidak seindah itu lagi, bahkan tidak dapat menyentuh perasaan kita lagi, tidak ada bedanya dengan lagu-lagu pop lainnya?

Asal Usul Musik

Tanpa musik hidup hanyalah kekacauan, kata Nietzche. Sang filsuf juga bilang, musik itu pencerahan. Musik adalah penghiburan, kata Camus. Tak pernah ada orang bilang, musik itu jelek. Para ahli komunikasi kontemporer bahkan percaya, musik adalah medium komunikasi tak tersulihkan saat ini.

Saya bilang, musik, film, dan sepak bola adalah ikon peradaban abad ke-20 dan masa kini. Siapa unggul dalam ketiga ikon peradaban modern itu akan memiliki akses tak tergantikan dalam penyebaran kekuatan pengaruh pencitraan diri kepada orang lain. Pengaruh positif pencitraan diri tidak direbut melalui keperkasaan politik persenjataan (pertahanan) dan politik dagang (trik ekonomi).

Kemakmuran—betapa pun vitalnya—tak akan mudah merebut hati rakyat. Massa awam yang disebut rakyat di mana pun mudah trenyuh oleh ketiga pesona ikon peradaban itu—musik, film, dan sepak bola. Orang-orang Afrika, Amerika Latin, dan Eropa Timur paham betul dengan pengaruh sugesti ketiga elemen budaya massa itu. Bola dikejar, layar disimak, dan bunyi didengar adalah pantun kegiatan sehari-hari mereka.

Tetapi karena elemen dasar materinya, yaitu bunyi, musik mempunyai kekuatan pengaruh sugesti tersembunyi yang tak terelakkan. Bunyi itu penetratif dan sugestinya merembus ke seluruh spektrum kesadaran—dalam gelap maupun terang—bak benda cair merembes ke ranah dataran benda padat. Ia tak terelakkan (unverhindem), bahkan juga untuk mereka yang tuli dan hilang ingatan sekalipun. Getaran frekuensi dan gelombang bunyi yang menjadi wahana primer seni bunyi (musik) menggelitik seluruh jaringan susunan syarat dan aliran darah serta cairan dalam tubuh makhluk hidup, termasuk hayat tumbuh-tumbuhan. Orang tuli tak mendengar (musik), tetapi menghayati kesadaran (meng-grahita) fenomena seni bunyi itu. Hanya keterbatasan kesadaran dan kecerdasan (inteligensi) yang memungkinkan terjadinya kendala terhadap persepsi keluasan seni bunyi yang disebut musik. ”Manusia bebal tak mengenal musik tinggi,” kata dirigen, musikolog, dan kritikus musik Jerman, Hans von Bulow, di abad silam.

Bukan hal baru bahwa musik dijadikan medium komunikasi sambung rasa di antara sesama. Dalam ranah politik diplomasi tak jarang musik menjadi alat pendekatan ampuh untuk menjembatani saling keterasingan, saling curiga, atau bahkan sifat saling mengancam dan bermusuhan di antara dua komponen liyan yang berseberangan.

Pada episode terakhir perang dingin tahun 1978 saya berkesempatan menyaksikan konser akbar Orkes Philhamoni Leningrad dari Uni Soviet di kota Toledo-Ohio, Amerika Serikat. Orkes dengan pimpinan dirigen legendaris Dmitry Kutienko dan solis biolin Victor Tretjakoff mendapat sambutan ekstra antusias dalam tur mereka di pusaran negeri kapitalis Amerika Serikat. Mereka memainkan seni musik tinggi karya pujangga besar musik Rusia Tschaikowski, Borodin, Kachaturian, Prokevieff, dan Schostakowitsch, yang adalah representan utama ideologi seni komunis di negeri tirai besi itu. Sebaliknya, pada tahun 1958 pianis muda brilian Amerika Serikat, Van Clibum (23), secara sensasional memenangi juara pertama lomba musik internasional, Kompetisi Piano Tschaikowski, di kota Moskwa. Van Cliburm lantas dikelilingkan ke segenap penjuru dunia sebagai duta perdamaian dan—tentu saja—sekaligus sebagai simbol superioritas Amerika atas pesaingnya.

Kini sejarah berulang. Perseteruan nuklir antara Amerika dan Korea Utara tak kunjung surut. George W Bush mendedah Korea Utara sebagai Setan Poros Kejahatan. Kim Yong Il bergeming. Korea Utara menghujat Amerika sebagai Imperialis Tengik Penjahat Kapitalisme. Segala upaya perundingan penuh siasat basa-basi perdamaian dilakukan—masing-masing melibatkan sekutu terdekat yang diharapkan bisa menetralisir dan menjembatani kedua belah pihak yang tatap sengketa secara langsung. Jalan buntu. Perseteruan yang telah berumur lebih dari setengah abad dilanggengkan!

Bujukan budaya lantas dilakukan—sebagai upaya terobosan damai. Tak kepalang tanggung. Awal pekan lalu selama 2 x 24 jam dirigen kenamaan Lorin Maazel beserta megasimfoni The New York Philharmonic Orchestra (NYPO) secara damai dan penuh persahabatan menginvasi langsung ke pusat jantung pertahanan Korea Utara, dengan ibu kota Pyongyang. Mereka memainkan karya George Gershwin (Amerika, 1898-1937) An American in Paris (1923), karya Antonin Dvorak (Ceko, 1841-1904) Symphony Nr 5 in Eminor op 95-From the New World (1892), dan karya Richard Wagner (Jerman, 1813-1883) Prelude dari babak ketiga opera Lohengrin (1850).

Saya kenal betul ini orkes simfoni. Saya menjulukinya sebagai menara tertinggi di kota New York dan pencakar langit musik dunia bersama orkes Philharmonia Berlin, London, Paris, Vienna, Moskwa, dan Petersburg (Leningrad). New York Philharmonic selalu tampil brilian dan meninggalkan kesan yang tak terlupakan bagi pendengarnya. Tahun 1984 orkes ini pernah tampil di Jakarta dengan dirigen legendaris yang macho karismatik Zubin Mehta dan batal tampil kembali di Jakarta dengan pimpinan maestro Kurt Masur gara-gara kemelut huru-hara lengsernya Soeharto, Mei 1998.

Musik punya kekuatan. Muhibah The NYPO pasti telah meninggalkan kesan yang mendalam bagi publik Korea Utara. Walau efeknya mungkin tak akan berpengaruh secara politis, dalam konteks humanitarian konser The NYPO niscaya memberi siraman persahabatan dan kemanusiaan bagi orang Korea yang hayatan musikal dan intelegensinya tidak bebal seperti George W Bush dan Kim Yong Il. Antara persepsi publik (common sense) dan pendirian elite politik (kekuasaan) adalah dua hal yang tidaklah harus selalu identik. Damailah mereka yang tidak bebal. Musik lebih baik daripada perang dan perseteruan!

Asal Usul Angka Nol

Dalam sehari-hari, sesungguhnya kita tidak membutuhkan angka nol, benar-benar tidak butuh. Ketika anda ditanya, ‘Punya berapa jerukkah anda ?’, maka anda akan cenderung untuk mengatakan ‘Saya tidak punya jeruk’ ketimbang mengatakan ‘Saya mempunyai nol jeruk’. Ketika kita mempunyai seorang adik dan ditanya ‘Berapa tahun umur adikmu itu ?’. Maka kita lebih memilih untuk menjawab ‘Umurnya baru 1 bulan’ daripada harus menjawab dengan ’Umurnya baru 0 tahun’. Inilah masalahnya, karena dalam prakteknya kita sama sekali tidak memerlukan angka nol.


Maka dalam waktu yang sangat lama pada sejarah perjalanan manusia, angka nol tidak muncul. Dan ternyata angka nol sendiri relative belum terlalu lama ditemukan, karena memang ‘tidak penting’.

Petunjuk mengenai awal manusia mengenal hitungan ditemukan oleh arkeolog Karl Absolom tahun 1930 dalam sebuah potongan tulang serigala – ternyata mereka lebih bernyali, karena kita lebih memilih untuk menggunakan media kertas dibading tulang serigala – yang diperkirakan berumur 30.000 tahun.

Terserah anda akan membayangkan seperti apa 30.000 tahun yang lalu itu dan bagaimana kita hidup jika telah dilahirkan pada masa itu.

Pada potongan tulang itu ditemukan goresan-goresan kecil yang tersusun dalam kelompok-kelompok yang terdiri atas lima. iiiii iiiii iiiii. Entah apa yang telah dihitung oleh Manusia gua Gog. Apakah ia sedang menghitung berapa lalat yang telah ia lahap, ataukah sudah berapa lama ia tidak mandi, entahlah. Dan pada zaman ini angka nol sama sekali belum muncul, karena memangnya untuk apa ?

Jauh sebelum zamannya si Gog, diperkirakan manusia baru mengenal angka satu dan banyak atau satu, dua dan banyak. Pada saat ini ternyata masih ada yang menggunakan sistem ini, yaitu suku Indian Sirriona di Bolivia dan orang-orang Yanoama di Brasil. Ternyata seiring berjalannya waktu, mereka mulai merangkai angka yang sudah ada. Suku Bacairi dan Baroro memiliki system hitung ‘satu’, ‘dua’, ‘dua dan satu’, ‘dua dan dua’, ‘dua dan dua dan satu’, dst. Mereka memiliki system angka berbasis dua dan kita sekarang menyebutnya dengan system biner – saat ini kita sering mempelajarinya jika kita mempelajari system hitungan yang digunakan komputer. Saat ini pun kita menuliskan sebelas sebagai sepuluh dan satu, dst.

Sekarang kita menyebut system basis lima yang digunakan si Gog adalah system quiner. Mengapa Gog memilih lima sebagai basisnya, dan bukannya basis empat atau enam ? Toh, basis berapapun yang dipilih, maka system penghitungan akan tetap bisa dilakukan. Tampaknya ini dipilih karena manusia sajak dari dulu sampai sekarang memiliki lima jari di setiap tangan. Penyebutan Baroro untuk ‘dua dan dua dan satu’ adalah ‘seluruh jari tangan saya’ dan masyarakat Yunani kuno menyebut proses penghitungan dengan fiving – melimakan. Tapi sampai saat itu angka nol tetap belum muncul, karena kita tidak perlu mencatat dan mengatakan ‘nol serigala’ dan ‘nol adik kita’ bukan ?

Sejak masa Gog manusia terus mengalami kemajuan. Kembali kita menelusuri mesin waktu, lima ribu tahun yang lalu, orang-orang Mesir mulai membuat tanda untuk menunjukkan ‘satu’, tanda lain untuk menunjukkan ‘lima’, dsb. Sebelum masa piramida, orang-orang Mesir kuno telah menggunakan gambar untuk system bilangan desimal – basis sepuluh, jari dua tangan saya – mereka. Bangsa Mesir akan menggambar enam simbol untuk mencatat angaka seratus dua puluh tiga ketimbang menggambar 123 garis. Bangsa Mesir dikenal sangat menguasai matematika. Meraka pakar perbintangan dan pencatat waktu yang handal dan bahkan sudah menciptakan kalender. Penemuan sistem penanggalan matahari merupakan terobosan besar dan ditambah dengan penemuan seni geometri . Meskipun mereka sudah mencapai matematika tingkat tinggi, namun angka nol ternyata belum muncul juga di Mesir. Ini dikarenakan mereka menggunakan matematika untuk praktis dan tidak menggunakannya untuk sesuatu yang tidak berhubungan dengan kenyataan.

Kemudian kita berpindah ke Yunani. Sebelum tahun 500 SM, mereka telah memahami matematika dengan lebih baik dibandingkan Mesir. Mereka juga menggunakan basis 10. Orang Yunani , sebagai contoh, menuliskan angka 87 dengan 2 simbol, dibandingkan dengan Mesir yang harus menuliskannya dengan 15 simbol, yang justru mengalami kemunduran pada angka Romawi yang memerlukan 7 simbol – LXXXVII. Jika bangsa Mesir menganggap matematika hanyalah alat untuk mengetahui pergantian hari – dengan sistem kalender – dan mengatur pembagian lahan – dengan geometri – , maka orang Yunani memandang angka-angka dan filsafat dengan sangat serius. Zeno yang melahirkan paradoks ketertakhinggaan dan Pytagoras yang sangat kita kenal dengan teorema segitiga siku-sikunya – yang belakangan diketahui bahwa rumus ini sebenarnya sudah diketahui sejak 1000 tahun sebelumnya, dilahirkan di sini. Kita juga mengenal Aristoteles dan Ptolomeus. Mereka dikenal dengan filsafatnya – yang tidak kita bahas dulu, karena akan sangat panjang – walaupun demikian, mereka juga tidak menemukan angka nol. Angka nol tetap belum ditemukan sampai saat ini.

Kembali ke dunia timur, Babilonia – Iraq sekarang – ternyata memiliki sistem hitung kuno yang jauh lebih maju. Mereka menggunakan sistem berbasis 60, seksagesimal , sehingga mereka memiliki 59 tanda. Yang membedakan sistem ini dengan Mesir dan Yunani adalah, bahwa sebuah tanda dapat berarti 1, 60, 3600 atau bilangan yg lebih besar lainnya. Merekalah yang mengenalkan alat bantu hitung abax – soroban di Jepang, suan-pan di China, s’choty di Rusia, coulbadi di Turki, dll yang di sini kita sebut dengan sempoa). Sistem hitung mereka seperti sistem kita saat ini dimana 222 menunjukkan nilai ‘dua’, ‘dua puluh’ dan ‘dua ratus’. Begitu juga simbol i menunjukkan ‘satu’ atau ‘enam puluh’ dalam dua posisi yang berbeda. Orang Babilonia tidak memiliki metode untuk menunjukkan kolom-kolom yang tepat bagi simbol-simbol tertulis, sementara dengan abakus hal ini lebih mudah ditunjukkan angka mana yang dimaksud. Sebuah batu yang terletak di kolom kedua dapat dibedakan dengan mudah dari batu yang terdapat di kolom ketiga dan seterusnya. Dengan demikian i dapat berarti 1, 60 atau 3600 atau nilai yang lebih besar. Sehingga ii dapat lebih kacau lagi, karena bsa berarti 61, 3601, dsb. Maka diperlukan penanda dan mereka menggunakan ii sebagai tempat kosong, sebuah kolom kosong pada abakus. Sehingga sekarang ii berarti 61 dan iiii berarti 3601. Walaupun mereka telah menemukan penanda kolom kosong dengan ii, namun sesungguhnya angka nol tetap saja belum muncul pada kebudayaan ini.ii tetap tidak mempunyai nilai numerik tersendiri.

Maka ketika kita meninggalkan kebudayaan-kebudayaan di atas, tetap saja belum kita temukan angka nol dan dari titik ini kita akan mengalami percabangan untuk menentukan siapa sebenarnya penemu sang angka nol. Asal mula matematika di India masih samar. Sebuah teks yang ditulis pada tahun 476 M menunjukkan pengaruh matematika Yunani, Mesir dan Babilonia yang dibawa Alexander saat penaklukannya. Suatu ketika pakar Matematika India mengubah sistem hitung mereka dari sistem Yunani ke Babilonia tetapi berbasis sepuluh. Namun dari referensi pertama bilangan Hindu yang berasal dari seorang Uskup Suriah pada tahun 662 menyebutkan bahwa mereka menggunakan 9 tanda dan bukannya sepuluh.

Dengan jatuhnya kekaisaran Romawi pada abad VII, Barat pun mengalami kemunduran dan Timur mengalami kebangkitan. Selama bintang Barat tenggelam di balik cakrawala, bintang lainnya terbit, Islam.

Setelah Rasulullah Muhammad saw wafat maka dimulailah masa Khulafur Rasyidin yang dipimpim oleh Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq ra, Amirul Mukminin Umar Bin Khattab Al Faruq ra, Amirul Mukminin Usman Bin Affan Dzunnurrain ra dan Amirul Mukminin Ali Bin Abi Thalib kw. Dan saat ini Islam telah tersebar mencapai Mesir, Suriah, Mesopotamia dan Persia dan juga Yerusalem. Pada tahun 700 M, Islam telah mencapai sungai Hindus di Timur dan Algiers di Barat. Tahun 711 M, Islam telah menguasai Spanyol sampai ke wilayah Prancis dan di tahun 751 M telah mengalahkan Cina. Dan di Spanyol yang lebih dikenal dengan Andalusia, mengalami puncak kejayaanya pada abad VIII.

Pada abad IX, Khalifah Al Ma’mun mendirikan perpustakaan megah, Bayt Al Hikmah – Rumah Kebijaksanaan. Dan salah satu ilmuwan terkemukannya adalah Muhammad Ibnu Musa Al Khawarizmi. Tulisan pentingnya antara lain Al-Jabr Wa Al-Muqabala dan dari sinilah muncul istilah aljabar – penyelesaian. Dan juga menyebarkan Algoritma dari kata Al-Khawarizmi.

Dan dari sinilah bangsa-bangsa di belahan dunia lain akan mengikuti sistem bilangan arab yang baru. Bilangan yang terdiri atas sepuluh tanda. Dan akhirnya angka nol pun muncul dan selesailah perjalanan kita. Dan kita tetap belum tahu secara pasti apakah angka nol pertama muncul di India ataukah di Andalusia ataukah di Arab. Namun suatu hal yang pasti, ia baru muncul pada abad – minimal – VI atau bahkan lebih. Wallahu ‘alam.

*Sebagaian diambil dari buku berjudul Biografi Angka Nol oleh Charles Seife